Raupan Pajak Cuma Rp676,9 T per Agustus, Susut 15,6 Persen – Kabar Ekonomi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan pajak hingga akhir Agustus 2020 hanya Rp676,9 triliun. Realisasi itu anjlok 15,6 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp802,5 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan faktor pertama yang membuat penerimaan pajak turun adalah pajak penghasilan (PPh) dari minyak dan gas (migas). Tercatat, penerimaan dari PPh migas hingga akhir Agustus 2020 hanya Rp21 triliun atau turun 45,2 persen dari Agustus 2019 yang sebesar Rp39,5 triliun.

“Yang sumbangkan penurunan cukup dalam adalah migas,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita secara virtual, Selasa (22/9).

Sementara, penerimaan dari pajak non migas hingga akhir Agustus 2020 sebesar Rp655,3 triliun. Angkanya turun 14,1 persen dari sebelumnya yang sebesar Rp763 triliun.

“Penurunan pajak non migas agak lebih tinggi dibandingkan ekspektasi kami yang berharap kontraksi penerimaan tidak sampai 10 persen,” kata Sri Mulyani.

Lebih detail, Sri Mulyani menjabarkan pajak non migas ini terdiri dari PPh non migas sebesar Rp386,2 triliun, pajak pertambahan nilai (PPN) Rp255,4 triliun, pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp9,7 triliun, dan pajak lainnya Rp4 triliun.

Berdasarkan sektor, bendahara negara menyatakan pajak dari industri pengolahan turun 16 persen, perdagangan turun 16,3 persen, jasa keuangan dan asuransi turun 5,5 persen, konstruksi dan real estate turun 15,1 persen, pertambangan turun 35,7 persen, dan transportasi pergudangan turun 10,4 persen.

[Gambas:Video CNN]

“Penerimaan sektor usaha, semua sektor usaha tanpa terkecuali negatif secara tahunan,” imbuh Sri Mulyani.

Di sisi lain, penerimaan dari kepabeanan dan cukai naik meski tipis sebesar 1,8 persen dari Rp119 triliun menjadi Rp121,2 triliun. Penerimaan itu terdiri dari cukai sebesar Rp97,7 triliun dan pajak perdagangan internasional Rp23,5 triliun.

Secara keseluruhan, penerimaan perpajakan hingga akhir Agustus 2020 sebesar Rp798,1 triliun. Angkanya turun 13,4 persen dari Agustus 2019 yang sebesar Rp921,5 triliun.

(aud/sfr)