Gaya Hidup

Intip Keseruan Febrian Bagi Cerita Jalan-jalan #DiIndonesiaAja – Lifestyle

[ad_1]

SIARKABAR.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengadakan acara Ulas Balik (Ulik) bersama influencer/travel blogger, Febrian dan Cindy Lauw melalui Live di akun Instagram resmi Kemenpar, @pesonaid_travel.

Febrian dan Cindy Lauw, menjelaskan, Ulik bertujuan untuk mengulas kembali pengalaman melakukan perjalanan di masa pandemi. Mereka kemudian mengingatkan dan mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan (CHSE) yang sudah diterapkan di destinasi-destinasi pariwisata #DiIndonesiaAja.

Di masa awal pandemi terjadi, saat Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB) mulai diberlakukan, Febrian sebagai travel blogger mengaku bahwa informasi tersebut membuatnya cukup terkejut. Saat itu, ia tengah melakukan perjalanan bisnis ke Sumba Barat untuk meliput Festival Pasola.

“Akhirnya, setelah mengetahui pemberlakuan PSSB di Jakarta, keesokan harinya langsung pulang dan setelah itu tetap di rumah aja, nggak pergi kemana-mana,” ujar Febrian.

Baca Juga:
Imbau Jangan Share Berita Buruk Tentang Indonesia, Ini Alasan Kemenparekraf

Febrian juga menjelaskan, selama mematuhi PSBB dan tetap berada di rumah saja, ia mencoba banyak hal baru, mulai dari bercocok tanam, olahraga rutin di rumah, mengoleksi batu kristal hingga memelihara ikan cupang. Selain itu, ia mendekorasi kamar pribadi dan berbelanja berbagai aksesori serta pernak-pernik dekorasi dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.

“Yang tadinya menggantungkan hidup pada sektor pariwisata dan sekarang beralih menjadi pedagang pernak-pernik rumah, ya udah kita beli aja. Sebagai bentuk bantuan dari jauh, karena nggak bisa pergi ke mana-mana tapi tetap bisa membantu (dengan membeli produk) UMKM,” jelas Febrian.

Setelah hampir 4 bulan di rumah, Febrian juga menceritakan momen pertama kali melakukan travelling kembali. Ia mendapat tawaran dari Kemenparekraf untuk mengikuti program penerapan edukasi protokol kesehatan (CHSE) yang sudah diterapkan di bandara, pesawat dan tempat pariwisata di Bali di masa pandemi.

“Pas pertama kali dateng lagi ke bandara, rasanya kaya udah lama nggak ketemu sama pacar yang udah LDR lama. Kebayang kan gimana rasanya?” kata Febrian sambil tertawa.

Ia mengungkapkan bahwa protokol kesehatan yang berlaku di bandara, pesawat dan destinasi pariwisata di Bali ternyata sudah sangat siap, sesuai dengan era adaptasi kebiasaan baru. Dengan tempat dan fasilitas yang sudah siap seperti ini, traveler atau wisatawan juga diharapkan bisa menjadi traveler atau wisatawan yang bijak dan bertanggung jawab, seperti menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca Juga:
Kemenparekraf Minta Jangan Sebar Berita Buruk Tentang Indonesia, Kenapa?

“Jangan sampai tempatnya sudah siap, tapi kita (traveler atau wisatawan) malah longgar menerapkan protokol kesehatannya. Jadi memang harus bersinergi satu sama lain agar tidak bertepuk sebelah tangan,” ujarnya.



[ad_2]

Source

Editor

Risma Calon Mensos, Pengamat: Tergantung Megawati – Kabar Politik

Previous article

Sejumlah pemegang polis apresiasi program restrukturisasi Jiwasraya – Kabar Ekonomi

Next article

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *