Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai reshuffle Kabinet Indonesia Maju tidak berdampak positif atau memberi optimisme karena tidak menjawab tiga tantangan utama yang dihadapi buruh.
Presiden KSPI Said Iqbal menyebut ketiga tantangan yang dimaksud adalah pandemi covid-19, ledakan pemutusan hubungan kerja (PHK), dan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.
“Bagi kami reshuffle kabinet yang lalu tidak memberikan dampak positif apapun, tidak memberikan inspirasi apapun, dan tidak memberikan rasa optimisme,” ujar Said pada press conference daring, Senin (28/12).
Dalam kesempatan sama, ia juga mengaku menyayangkan tidak digantinya Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang menurut dia tak kompeten dalam melaksanakan tugasnya.
Dia tak puas dengan kinerja Ida karena menilai Menaker tak paham dengan dunia ketenagakerjaan. Selain itu, ia juga menyebut selama kepemimpinan Ida tak ada arah yang jelas kepada buruh. Sehingga, setahun pertamanya menjabat Ida dicap ‘jeblok’ oleh KSPI.
“Menaker yang menurut KSPI sangat jeblok, yang tidak memahami dunia tenaga kerja harusnya di-reshuffle tapi sayangnya tidak. Ini tanpa kepentingan apapun dari KSPI, hanya melihat kinerja Menaker,” tambahnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik 6 Menteri dan 5 Wakil Menteri baru, pada Rabu (23/12) lalu.
Kementerian yang mengalami ‘penyegaran’ adalah Kementerian Perdagangan, Kementerian Sosial, Kementerian KKP, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Agama.
[Gambas:Video CNN]
(wel/age)
Source
Comments