Gaya Hidup

Sakit Berat Sampai Harus Menggalang Dana Seperti Indra Bekti, Ini Pentingnya Punya Asuransi Kesehatan – Lifestyle

0


SIARKABAR.com – Biaya pengobatan Indra Bekti yang sedang dirawat di Rumah Sakit (RS) Abdi Waluyo Jakarta karena pendarahan otak disebut sudah mencapai miliaran rupiah. Hal ini membuat Aldila Jelita, sebagai istri membuka penggalangan dana. 

Hal tersebut diungkap ibu dua anak ini saat menggelar jumpa pers di RS Abdi Waluyo, Sabtu (2/12/2022) lalu. Aldila mengatakan jika dirinya sudah mulai  berat menanggung beban biaya rumah sakit Indra Bekti yang semakin hari semakin besar. 

Inilah yang membuatnya tak tak ragu untuk meminta bantuan ke sejumlah teman dan melakukan penggalangank k  dana untuk suaminya yang diperkirakan masih harus dirawat di RS selama 20 hari ke depan. 

“Aku juga sekalian mau memberi tahu kalau kita lagi berat, karena kita usahain banget saat ini. Kayaknya aku mau membuka penggalangan dana,” ujar Aldila.

Baca Juga:
Indra Bekti Diminta Jual Aset buat Biaya Pengobatan, Adik: Usahakan yang Lain Dulu

“Biayanya sudah sangat besar di hari keempat ini. Aku sudah broadcast ke beberapa teman, alhamdulillah, ada beberapa yang sudah memberikan kebaikan dan keikhlasannya, alhamdulillah,” ucap lagi.

Istri Indra Bekti, Aldilla Jelita memberi keterangan mengenai perkembangan kesehatan suaminya kepada wartawan di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (31/12/2022). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]

Sayangnya, bukannya mendapatkan tanggapan yang positif, banyak warganet justru mencibir langkah yang diambil Aldila. Menurut mereka penggalangan mdana seharusnya menjadi opsi terakhir, setelah kaluarga menjual aset yang ada. 

Tak sedikit yang juga mempertanyakan, mengapa selebriti, sekaligus presenter kawakan seperti Indra Bekti tak menggunakan asuransi untuk melindungi kesehatannya. 

“Belum apa-apa udah galang dana. Biasanya yang galang dana juga bujan dari pihak istri atau keluarga. Tapi orang terdekat. Kek gimana gitu dengernya. Baru beberapa hari udah minta bantuan dunia. Ga bisa jual aset-aset dulukah?,” tanya @mimixxxxx dalam komentar di Instagram @bundsthetic. 

“Wah apa kabar Denada yang berapa tahun ya anaknya sakit. Masa nggak ada tabungan atau asuransi?,” kata @mikhaxxxxx.

Baca Juga:
Walau Tuai Kontroversi, Gading Marten Dukung Penggalangan Dana untuk Indra Bekti

“Artis senior sekelas Indra Bekti ga punya tabungan, asuransi atau aset?,” ungkap @shakxxxxx.

Ya, baik swasta ataupun milik pemerintah, asuransi kesehatan dinilai sangat penting. Tujuannya agar kesehatan bisa tetap terlindungi di waktu-waktu tak terduga seperti memgalami penyakit berat, kecelakaan atau meninggal dunia.

Head of Corporate Communications Generali Indonesia, Windra Krismansyah mengungkap, jika proteksi asuransi memberikan perlindungan finansial, ketika risiko kehidupan terjadi termasuk sakit dan harus dirawat atau terkena penyakit kritis yang tentunya bisa memakan biaya yang tidak sedikit.

“Tak jarang biaya tersebut harus dibayar menggunakan dana yang memang dikumpulkan untuk masa depan, seperti tabungan dan dana cadangan pendidikan anak dan sebagainya, karena tidak memiliki asuransi,” ujar dia saat SIARKABAR.com hubungi pada Senin (2/1/2023).

Ilustrasi transaksi pengajuan asuransi - Bagaimana cara kerja bisnis asuransi (Pexels)
Ilustrasi transaksi pengajuan asuransi – Bagaimana cara kerja bisnis asuransi (Pexels)

 
Lantas, Siapa Saja yang Harus Memiliki Asuransi?

Windra mengungkap, jika semua orang, yaitu setiap individu yang memiliki tanggungan sebenarnya wajib memproteksi dirinya dengan asuransi. Tanggungan yang dimaksud, kata dia bukan hanya keluarga, karena ada juga yang mungkin belum menikah dan memiliki anak. 

Tanggungan juga termasuk hutang yang secara finansial juga harus diperhitungkan ketika kita memiliki asuransi, sehingga hutang tersebut tidak membebani keluarga jika risiko terjadi.

Berapa Nilai Manfaat Kesehatan atau Pertanggungan Jiwa yang Harus Dimiliki Saat Seseorang Mengikuti Asuransi?

Ia menjawab, jika mampu, pilihkan nilai manfaat yang setinggi mungkin, karena proteksi kesehatan harus disesuaikan dan ditingkatkan dari waktu ke waktu. 

“Maksudnya ketika kita punya asuransi 10 tahun lalu maka kita harus terus evaluasi apakah nilainya masih memadai atau tidak karena adanya inflasi dan kenaikan biaya kesehatan,” tanbahnya. 

Sedangkan, untuk besarnya nominal uang pertanggungan perlindungan jiwa sangat tergantung berapa besar yang kita ingin wariskan, agar keluarga bisa terus menjalani hidup dengan layak.  

Perlukah Persiapan Proteksi Kesehatan hingga Milyaran Rupiah?

Ia mengungkap, jika sebenarnya tidak ada nilai acuan yang pasti berapa besar proteksi yang dibutuhkan, namun tentu saja semakin besar semakin baik. Karena bisa saja, satu penyakit memakan biaya yang lebih besar dalam waktu yang singkat. 

Besarnya biaya kesehatan yang diperlukan tergantung dari jenis dan tingkat keseriusan penyakit, serta rangkaian pengobatan dan perawatan yang diperlukan untuk penyakit yang diderita. Biaya kesehatan juga terus meningkat karena adanya pengembangan teknologi-teknologi baru dalam bidang medis. 

Jadi, Kapan Waktu yang Tepat Untuk Kita Memiliki Asuransi?

Secepatnya, kata Windra, karena pada usia muda risiko masih cenderung rendah, hal ini akan memudahkan untuk memiki polis lebih mudah dengan premi yang relatif lebih murah. Sedangkan ketika kita berusia lebih lanjut, maka tingkat risiko akan lebih tinggi, jadi premi juga akan menyesuaikan atau lebih tinggi. 

“Ketika kita sudah mengidap penyakit tertentu, tergantung dari tingkatnya pengajuan polis asuransi bisa saja ditolak atau diterima dengan pengecualian dan premi yang lebih tinggi. Jadi, milikilah asuransi saat muda dan sehat,” pesan dia. 





Source

Editor

Legislator: Perppu Ciptaker Diterbitkan Seolah Indonesia Sedang Darurat – Kabar Politik

Previous article

Striker Inter Lautaro Martinez: Segera Setelah Naik Pesawat, Saya Mulai Pikirkan Napoli – Kabar Olahraga

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Gaya Hidup