Gaya Hidup

Twitter akan Izinkan Pengguna Menandai Informasi Salah – Lifestyle

0


Program Birdwatch sedang diuji coba di AS untuk menandai informasi yang salah.

SIARKABAR.com, CALIFORNIA — Twitter akan mengizinkan pengguna untuk menandai dan membuat anotasi tweet yang menyesatkan atau tidak akurat. Ini adalah upaya berkelanjutan mengatasi kesalahan informasi di platform. Program percontohan, yang disebut Birdwatch, sedang diuji di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari The Guardian, Selasa (26/1), seruan untuk memerangi misinformasi yang lebih baik di media sosial telah tumbuh secara substansial dalam beberapa tahun terakhir, terutama seputar pemilihan presiden 2020.

Twitter pada tahun lalu mulai menambahkan label dan peringatan tentang informasi yang salah di situs tersebut, termasuk tentang pandemi Covid-19 dan pemilu AS. Media sosial itu secara permanen melarang Donald Trump pada hari-hari menjelang pelantikan presiden AS baru Joe Biden. Sebelumnya Trump menggunakan Twitter untuk memuji atau memungkinkan penyerbuan Capitol pada 6 Januari.

Eksekutif Twitter, bersama dengan perusahaan teknologi besar lainnya, telah dipanggil untuk bersaksi di depan Kongres beberapa kali dalam setahun terakhir untuk menjawab masalah yang mencakup informasi yang salah, serta jangkauan pengaruh dan kekuatan teknologi besar.

Setelah peluncurannya, Birdwatch dapat ditemukan di bagian terpisah Twitter, yakni di twitter.com/i/birdwatch. Peserta yang mendaftar ke program dapat menulis pos yang mengidentifikasi dan membantah informasi yang salah. Catatan mereka awalnya tidak akan terlihat di Twitter untuk pengguna di luar grup percontohan, tetapi akan terlihat di situs Birdwatch.

Twitter mengatakan pihaknya mengharapkan – 1.000 dan 100.000 Birdwatch yang diterima secara bergilir dan yang tidak akan dibayar. Dalam kiriman blog tersebut, wakil presiden produk Twitter, Keith Coleman mengatakan catatan tersebut pada akhirnya akan terlihat oleh audiens Twitter global.

“Kami tahu ada sejumlah tantangan untuk membangun sistem berbasis komunitas seperti ini, dari membuatnya tahan terhadap upaya manipulasi hingga memastikannya tidak didominasi oleh mayoritas sederhana atau bias berdasarkan distribusi kontributornya,” kata Coleman dalam kiriman blog.

Beberapa orang mengkritik Twitter karena mendelegasikan tugas penting memoderasi konten yang meragukan kepada pengguna yang tidak dibayar. Tetapi yang lain mengatakan itu bisa menjadi langkah ke arah yang benar.

Direktur kelompok aktivis online Fight for the Future mengatakan keefektifan program akan sangat bergantung pada bagaimana tepatnya program itu dilaksanakan.

“Jelas ada kebutuhan untuk berpikir kreatif dalam menangani disinfomrasi lebih dari sekadar ‘mari kita sensor lebih banyak hal’. Dan masuk akal untuk mengeksplorasi model yang lebih terdesentralisasi daripada memberi lebih banyak kekuatan pada perusahaan teknologi besar. Twitter dan perusahaan lain harus berkonsultasi dengan para ahli dan anggota komunitas yang terkena dampak saat mereka menyusun kebijakan dan bereksperimen dengan kemungkinan solusi untuk masalah yang kompleks,” kata Greer.





Source

Editor

Politik kemarin, Gerakan wakaf uang hingga Wagub NTT sembuh COVID-19 – Kabar Politik

Previous article

OJK Minta Bank tidak Beri Penalti ke Debitur Restrukturisasi – Kabar Ekonomi

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Gaya Hidup