Ekonomi

Pemerintah Raup Rp6,14 T dari Lelang SBSN – Kabar Ekonomi

0



Jakarta, SIARKABAR.com —

Pemerintah menyerap Rp6,14 triliun dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara. Raupan dana itu 22,11 persen dari total penawaran yang masuk sebesar Rp27,76 triliun.

“Pemerintah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara pada 8 Desember 2020 untuk seri SPNS09062021 (new issuance), PBS027 (reopening), PBS026 (reopening), PBS017 (reopening) dan PBS028 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia,” jelas Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (9/12).

Jumlah nominal yang diserap juga memenuhi target indikatif pemerintah sebesar Rp6 triliun.







Jika dirinci, serapan dana terbesar berasal dari seri PBS028 sebesar Rp2,9 triliun. Surat utang yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini menawarkan tingkat imbalan senilai 7,75 persen dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang 7,13 persen.

Kemudian, seri PBS026 mengekor dengan nilai Rp1,65 triliun dan akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2024. Pemerintah memberikan tingkat imbalan sebesar 6,23 persen dan yield rata-rata tertimbang 4,96 persen.

Selanjutnya, pemerintah menyerap Rp1,35 triliun dari seri PBS017. Seri sukuk ini bakal jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 dan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 5,28 persen.

Dari seri SPNS09062021, pemerintah meraup Rp240 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 2,99 persen. Jatuh tempo seri sukuk ini pada 9 Juni 2021.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana dari seri PBS027 yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2023.

Lebih lanjut, setelmen hasil lelang SBSN tersebut akan dilakukan pada 11 Desember 2020.

(sfr)






Source

Editor

1 Miliar Orang Tinggal di Wilayah dengan Jangkauan 5G – Lifestyle

Previous article

Pembentukan TPF Tewasnya 6 Anggota FPI Didukung – Kabar Politik

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Ekonomi