Gaya Hidup

Pakar: Jeroan Ikan Mengandung Protein dan Lemak tak Jenuh – Lifestyle

[ad_1]

Jeroan ikan ini termasuk organ yang mudah sekali mengalami pembusukan.

SIARKABAR.com, JAKARTA — Pakar perikanan dari Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK-IPB) Dr Roni Nugraha, M.Sc. menyatakan jeroan pada ikan banyak mengandung protein dan lemak tak jenuh. “Khusus untuk jeroan ikan, kalau kita melihat komposisi kimianya, jeroan banyak mengandung protein dan juga lemak tak jenuh,” katanya di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (23/11).


Ia mengemukakan lemak tak jenuh, terutama omega 3 dan omega 9, dapat bermanfaat mencegah inflamasi dalam tubuh. “Omega-3 misalnya, dapat mencegah penyakit kardiovaskuler dan kalau dikonsumsi oleh bayi atau anak-anak dapat meningkatkan kecerdasan otak,” kata doktor lulusan Universitas James Cook Australia itu.


Untuk Omega-9, kata dia, dapat menghambat pembentukan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang merupakan penyebab pembentukan plak pada pembuluh darah kapiler. Dia menjelaskan industri perikanan menghasilkan banyak sekali dengan apa yang disebutnya by-products, – lain tulang, jeroan, sisik, kepala dan bagian-bagian lain yang bukan merupakan produk utama, termasuk telur ikan.


Kata by-product, kata dia, sebenarnya bersifat relatif, tergantung jenis industrinya. Menurut dia, pada industri “fillet” ikan, organ-organ tersebut terkategori by-product.


Namun, pada industri caviar (telur ikan), telur ikan ini menjadi produk utama. Ia menyatakan lebih memilih kata by-product karena organ-organ tersebut sebenarnya masih dapat dimanfaatkan. 


Pada sejumlah penelitian, kata dia, diketahui bahwa jeroan ikan bila dilihat pada komposisi kimianya banyak kemanfaatannya, yakni protein dan juga lemak tak jenuh itu. Namun, ia mengatakan, jeroan ikan ini termasuk organ yang mudah sekali mengalami pembusukan karena banyaknya mikroba.


“Sehingga, apabila ingin dimanfaatkan untuk konsumsi manusia, perlu penanganan yang segera setelah dikeluarkan dari tubuh ikan agar tetap segar,” kata Roni Nugraha yang menyelesaikan masternya di Department of Chemical Engineering, Chung Yuan Christian University, Taiwan itu.


Pada umumnya, kata dia, industri ikan tidak menyediakan sumber daya yang dapat digunakan untuk menangani jeroan ikan, sehingga lebih banyak dibuang atau kalaupun disimpan tidak lagi dalam kondisi segar dan layak untuk dikonsumsi. “Jadi jeroan ikan ini banyak dimanfaatkan untuk bahan nonkonsumsi, seperti pakan, sumber enzim protease atau diambil minyaknya,” katanya.


Ia menyebutkan di lingkup IPB sudah banyak peneliti yang memanfaatkan jeroan ikan untuk risetnya, di antaranya yang dilakukan Prof Tati Nurhayati, yakni memanfaatkan jeroan ikan sebagai sumber enzim dan media pertumbuhan bakteri. Selain itu, Prof Sugeng Heri Suseno, mengambil minyak ikan dari jeroannya. 

sumber : –



[ad_2]

Source

Editor

Medvedev juarai ATP Finals setelah taklukkan Thiem – Kabar Olahraga

Previous article

Rupiah Menguat Seiring Rencana Vaksinasi di AS – Kabar Ekonomi

Next article

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *