Ekonomi

Inflasi November 2020 0,21 Persen – Kabar Ekonomi

[ad_1]

Jakarta, SIARKABAR.com —

Hasil survei pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) Bank Indonesia (BI) pekan pertama bulan ini mencatat potensi kenaikan harga alias inflasi sebesar 0,21 persen secara bulanan pada November 2020. Inflasi muncul karena kenaikan harga pangan.

Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan penyumbang potensi inflasi belum berubah dari pekan lalu, yakni kenaikan harga daging ayam sebesar 0,08 persen. Selain itu juga dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan pangan lain.

“(Inflasi) cabai merah sebesar 0,03 persen, telur ayam ras dan bawang merah masing-masing sebesar 0,02 persen, serta cabai rawit, minyak goreng, tomat dan bawang putih masing-masing sebesar 0,01 persen,” ungkap Onny dalam keterangan resmi, Jumat (13/11).







Sementara penurunan harga terjadi di tarif angkutan udara sebesar 0,01 persen. Begitu juga dengan harga emas yang terus melorot sekitar 0,01 persen.

Dari perkembangan inflasi bulanan, bank sentral nasional memperkirakan inflasi November 2020 secara tahun kalender sebesar 1,17 persen. Sedangkan inflasi secara tahunan sebesar 1,53 persen.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Oktober 2020 sebesar 0,07 persen. Inflasi terjadi karena kenaikan harga cabai merah, bawang merah, dan minyak goreng.

Inflasi terjadi setelah deflasi tiga bulan berturut-turut, yakni pada Juli, Agustus, dan September. Gubernur BI Perry Warjiyo meyakini inflasi Indonesia akan berada di bawah 2 persen pada tahun ini atau berada di bawah target inflasi sebesar 3 persen plus minus 1 persen.

[Gambas:Video CNN]

(uli/sfr)




[ad_2]

Source

Editor

Corvette 1967, Mobil Favorit Joy Biden – Lifestyle

Previous article

PAN: Stabilitas pemerintahan bukan didasarkan jumlah parpol – Kabar Politik

Next article

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *