BisnisDaerahEkonomi

Airlangga: Pembangunan Smelter PT FI di Gresik Menjadi Momentum Bersejarah

GRESIK–Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, akan menjadi pabrik peleburan single line terbesar di dunia. Pabrik ini memiliki kapasitas pengolahan 1,7 juta ton konsentrat per tahun.

“Ini mengolah 1,7 juta ton konsentrat dan ini adalah single line yang terbesar di dunia, dan produksinya 600 ribu copper. Nilai copper sekarang lagi supercycle, 9.400 dolar AS per ton. Jadi investasi Rp 42 triliun atau 3,5 miliar dolar AS, revenue hanya dari copper saja Pak, itu 5,4 miliar dolar AS,” tutur Airlangga dalam laporannya di hadapan Presiden Joko Widodo di Gresik, Selasa (12/10).

Airlangga memproyeksikan smelter PT Freeport Indonesia juga akan mampu memproduksi emas sebanyak 35 ton sampai 54 ton per tahun Ia menegaskan, Indonesia bakal menikmati hasil dari produksi emas dari dalam negeri setelah 40 tahun keuntungan dinikmati negara lain.

“Sekarang harga emas sekarang 1.700 dolar AS per troy ounce. Jadi kalau produksi 35 ton, itu nilainya 1,8 miliar dolar AS. Kalau produksinya 50 ton, itu sampai 2,7 miliar dolar AS. Jadi bayangkan selama 40 tahun, yang 2 miliar dolar AS itu rata-rata dinikmati negara lain Pak, 70 persen ke Spanyol maupun ke Jepang,” kata Airlangga.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menegaskan, pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik menjadi momentum bersejarah. Sebab, Indonesia berhasil memindahkan hilirisasi yang sebelumnya dominan dilakukan di luar negeri untuk kembali ke dalam negeri.

Menko Airlangga dalam laporannya kepada Presiden Jokowi mengatakan smelter tembaga, dan instalasi hilirisasi tambahan di Gresik akan meningkatkan nilai tambah perekonomian domestik secara berlipat ganda, dan juga pada akhirnya meningkatkan penerimaan negara.

Secara khusus Menko Airlangga memuji kehadiran langsung Presiden Jokowi saat groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia ini. Menurutnya, kehadiran Presiden dapat mendorong dukungan kementerian terkait dalam pembangunan pabrik pemurnian-pengolahan PT Freeport Indonesia di Jawa Timur ini. “Kehadiran Bapak Presiden ini penting karena akan mendorong seluruh kementerian untuk mendukung proyek ini,” ujar Airlangga.

Ia mengaku proyek pembangunan smelter PT Freeport Indonesia membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Misalnya, pembangunan infrastruktur mulai dari air dan gas bisa dibantu Kementerian ESDM. Atau dukungan investasi dari Kementerian BUMN.

Editor

Gibran: Kantor Shopee Solo ciptakan peluang kerja bagi warga Solo – Kabar Tekno

Previous article

Luhut Sempat Menyetujui Berbisnis Tambang di Papua, Tapi…

Next article

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *