EkonomiNewsPolitik

Airlangga : Indonesia Sukses Kendalikan Inflasi Bikin Kenaikan Pada Nilai PMI

JAKARTA —Pemulihan ekonomi nasional terus menunjukkan trend positif, Itu terlihat dari inflasi yang terkendali sepanjang Oktober 2021 ini. Hal tersebut tak lepas dari kebijakan pemerintah yang dalam satu sebulan terakhir, telah menurunkan level PPKM hampir di seluruh daerah seiring melandainya jumlah kasus Covid-19. Data positif sektor ekonomi itu berbanding terbalik dengan sejumlah negara yang justru menunjukkan gejala kenaikan. Trend itu secara langsung juga meningkatkan PMI (Purchasing Manager Index).

Informasi ini disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melalui siaran pers Kemenko Perekonomian pada Selasa (2/11/2021) terkait perkembangan makro ekonomi Indonesia selama bulan Oktober lalu.

Airlangga mengungkapkan, realisasi inflasi Oktober 2021 sebesar 0,12 persen (mtm); 1,66 persen (yoy); 0,9 persen (ytd) atau sedikit di bawah rentang target yang ditetapkan.

Berbeda dengan sejumlah negara yang mengalami kenaikan inflasi akibat disrupsi rantai pasok global dan harga energi yang meningkat. Tercatat, inflasi Amerika Serikat dan Euro Area meningkat masing-masing sebesar 5,4 persen (yoy) dan 4,1 persen (yoy) pada September 2021.

Pelonggaran PPKM dan stabilnya angka inflasi juga disokong oleh membaiknya kondisi di sektor kesehatan, sehingga aktivitas masyarakat kembali bergerak dan konsumsi kembali meninggi. Turunnya level ukuran kasus reaktif baru covid-19 itu secara langsung juga mengakibatkan peningkatan penggunaan moda transportasi, seperti semula khususnya angkutan udara.
Kondisi ini mendorong komponen Harga Diatur Pemerintah (Administered Prices/AP) mengalami inflasi sebesar 0,33 persen(mtm), dan menjadi penyumbang terbesar inflasi Oktober yakni sebesar 0,06 persen.
“Aktivitas dan mobilitas masyarakat berangsur meningkat, tercermin dari inflasi Kelompok Transportasi sebesar 0,33% (mtm) dan memberikan andil sebesar 0,04 persen yang utamanya disumbang oleh kenaikan harga pada tarif angkutan udara dengan andil 0,03 persen, ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Penurunan level PPKM hampir di seluruh daerah telah mendorong mobilitas msyarakat terus meningkat meskipun masih dibatasi dengan syarat perjalanan yang cukup ketat,”

Sementara itu, Komponen Harga Bergejolak (Volatile Food/VF) kembali mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen (mtm), dan 3,1 persen (yoy), setelah dua bulan sebelumnya mengalami deflasi akibat penurunan harga beberapa komoditas hortikultura. Pada Oktober 2021, cabai merah justru menyumbang andil mencapai 0,05 persen atau mengalami inflasi sebesar 20,86 persen (mtm).

“Kenaikan komoditas hortikultura, semisal aneka cabai, seperti yang terjadi di Oktober ini perlu kita waspadai bersama-sama, mengingat saat ini telah masuk musim penghujan yang biasanya memang mengurangi produktivitas tanaman hortikultura,” ujar Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu.

Selain itu, perbaikan permintaan domestik tersebut juga tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) yang dilaporkan IHS Market pada Oktober 2021 berada pada posisi ekspansif di level 57,2. Nilai tersebut juga naik dari posisi bulan sebelumnya yang berada pada posisi 52,2. Level PMI Indonesia menggambarkan kondisi aktivitas usaha yang kembali menggeliat di seluruh sektor manufaktur Indonesia selama dua bulan berturut-turut. Kalau diperhatikan, nilai PMI negara-negara di ASEAN lainnya sebenarnya telah berada di level ekspansif, namun angkanya masih berada di bawah level Indonesia, seperti Malaysia (52,2), Vietnam (52,1), dan Thailand (50,9).

Membaiknya level PMI Oktober 2021 sejalan dengan berlanjutnya penurunan kasus Covid-19 yang stabil. Peningkatan efektivitas pengendalian pandemi dan berlanjutnya berbagai Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diperkirakan mampu menjaga momentum peningkatan aggregate demand masyarakat, sehingga menjadi insentif dalam mengakselerasi output di sektor manufaktur.

“Pemerintah juga akan terus mengantisipasi transmisi kenaikan harga komoditas global dengan menjaga pasokan dalam negeri, serta memastikan kelancaran distribusi, utamanya menjelang dan selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2021,” pungkas Menko Airlangga.

Editor

Komnas HAM: Jadikan Pemilu Sarana Pemenuhan HAM  – Kabar Politik

Previous article

Tinder siapkan cara interaksi baru lewat “Swipe Night: Killer Weekend” – Kabar Tekno

Next article

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *